Senin, 27 Mei 2019

TEKNIK DASAR SHOOTER


TEKNIK DASAR SHOOTER

Shooting
·         melontar boule ke arah boule sendiri supaya mendektijack atau ke arah boule pihak lawan supaya menjauhi jack.
·         posisi terbaik adalah berdiri supaya dapat perkiraan kedudukan boule yang hendak dituju.

teknik shooting
·         pastikan posisi kaki,lutut,badan,jari dan tangan dalam keadaan betul dan rilek
·         fokus kepada target bola atau jeck
·         ayunkan tangan ke belakang dengan pergerakan seluruh badan dengan lembut
·         bungkukkan sedikit badan untuk menambah kekuatan kepada teknik "back swing"
·         ketika melepaskan bola, pastikan tangan lurus
·         pergelangan tangan bengkok ke atas kelima-kelima jari rapat
·         lutut dan pinggang terkunci
·         setkan minda - bukan "shoot" tapi "put"

TEKNIK DASAR POINTER


TEKNIK DASAR POINTER

Pointing

1.      Melontar boule arah jack untuk mendapat markah
2.      Posisi terbaik adalah duduk supaya dapat melihat keadaan permukaan gelanggang supaya dapat perkiraan tempat boule jatuh dan bergulir le jack.
3.      paras kedua-dua lutut sama tinggi.
4.      paras lutut kanan lebih tinggi.
5.      ayunan boule dari paras bahu
6.      ayunan bola dari aras bawah
7.      lontarkan boule ke arah jack

PERTANDINGAN SINGLE DOUBLE DAN TRIPLE


PERTANDINGAN SINGLE DOUBLE DAN TRIPLE

1.      Single
Pertandingan single adalah pertandingan 1 lawan 1 dalam olahraga petanque dimana setiap orang memegang 3 buah bosi dan mencapai poin 13 untuk pemenanngnya, pada permainan bisa melakukan pointer untuk mrndekatkan saja bola besi ke bola kayu atau juga bisa dengan shoting untuk menjauhkan bosi lawan dari boka, nomor pertandingannya adalah singlem men dan single women.


2.      Double
Pertandingan double adalah pertandingan 2 lawan 2 dalam olahraga petanque, dan dimana setiap orang dalam regu memegang 3 buah bola besi, dimana setiap orang dalam team memegang 3 buah bosi dan mencapai poin 13 untuk pemenanngnya, pada permainan bisa melakukan pointer untuk mrndekatkan saja bola besi ke bola kayu atau juga bisa dengan shoting untuk menjauhkan bosi lawan dari boka, nomor yang di petandingkan adalah, double man, double women dan double mix.
Pertandingan double adalah pertandingan 3 lawan 3 dalam olahraga petanque, dan dimana setiap orang dalam regu memegang 3 buah bola besi, dimana setiap orang dalam team memegang 2 buah bosi dan mencapai poin 13 untuk pemenanngnya., nomor di pertandinkan adalah triple man, triple women, triple mix dan tidak ada batasan usia.
Bermain diawali dengan “Tos”, pemenang tos dipersilahkan melempar boke dari dalam lingkaran yang disimpan disalah satu sisi lapangan dengan jarak lemparan minimal 6 meter maksimal 10  meter, diberi kesempatan 3x apabila belum memenuhi jarak tersebut atu gagal. lawan yang melakukan lemparan.
Setelah boke (bola kecil) dilempar, selanjutnya pemenang undian melempar Boule ( Bola besar) sedekat mungkin ke boke
Selanjutnya giliran lawan  melempar, bisa mengarah semakin dekat ke boke atau bisa mengenai bola lawan hingga jauh
Regu yang paling jauh boge nya ke boke, itu yang main terus sampai habis atau sampai lebih dekat boge kita dari lawan.
Skor dihitung sampai 13 poin, siapa saja regu yang pertama mendapatkan poin 13 dialah yang menang.

PENGERTIAN, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP PETANQUE


PENGERTIAN, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP PETANQUE

A.    Pengertian Olahraga Petanque
Petanque (diucapkan [pe.tɑ̃ːk] dalam bahasa Perancis atau pay/tah~k atau petong) awalnya merupakan permainan tradisional asal negara Prancis yang merupakan pengembangan dari permainan jaman Yunani Kuno sekira abad ke-6 SM, versi modern dari permainan petanque diperkenalkan oleh Jules Boule Lenoir pada tahun 1907 di kota La Ciotat, di Provence, di selatan Perancis.
Kata Petanque berasal dari kata Les Ped Tanco atau Petanca berdasar dialek Provençal dari bahasa Occitan yang berarti kaki rapat, salah satu teknik dasar bermain petanque adalah kaki yang rapat tidak mengangkat kaki yang menapak ke tanah.  Agar bisa dikembangkan sebagai cabang olahraga prestasi permainan tradisional ini distandarkan dan dibuat aturan baku yang berlaku universal, dengan induk olahraga petanque internasional bernama Fédération Internationale de Pétanque et Jeu Provençal (FIPJP) yang didirikan di Marseille, Prancis pada tahun 1958.
Petanque termasuk olah raga baru di Indonesia, namun petanque sebenarnya termasuk olah raga yang sudah punya nama. Di dunia, negara-negara yang kuat dan konsisten mengembangkan petanque adalah negara-negara yang pernah dijajah oleh Prancis, negara yang memang melahirkan cabang olah raga tersebut. Pada pesta olahraga SEA Games Tahun 2011 di Indonesia, Pétanque sudah menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.  Lazimnya cabang olahraga lainnya, petanque di SEA Games dimasukkan dalam kategori olahraga konsentrasi, mempunyai prasyarat tertentu. Permainan ini biasa dimainkan di tanah keras atau minyak, tapi juga dapat dimainkan di rerumputan, pasir atau permukaan tanah lain.

B.     Tujuan Olahraga Petanque
Olahraga mempunyai tujuan berbeda-beda untuk setiap orang yang memainkannya, ada yang melakukan olahraga untuk meningkatkan kesehatannya, meningkatkan kebugaran fisik, sebagai alat rekreasi, sampai untuk tujuan peningkatan prestasi olahraga. Tujuan-tujuan dari kegiatan olahraga yang dilakukan oleh  masyarakat telah diatur dan dituangkan dalam undang-undang Sisitem Keolahragaan Nasional No.3 Tahun 2005, yaitu terdapat 3 macam jenis olahraga sesuai dengan tujuan pelaksanaan aktifitas olahraga, yaitu olahraga rekreasi, olahraga pendidikan dan olahraga prestasi.
Setiap tujuan pelasanaan olahraga harus diatur sesuai kaidah-kaidah yang ada dalam ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan (sport science) sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan baik dan benar, tidak menimbulkan masalah-masalah yang sebaliknya dapat membahayakan pelakunya, seperti cidera olahraga, latihan yang berlebihan (over training), dan lain sebagainya.
Cabang olahraga Petanque  adalah salah satu cabang olahraga yang membutuhkan pendekatan dan keterlibatan teknik tinggi. Ini terlihat dari tujuan mekanika utama dari cabang ini dilihat dari kajian biomekanika olahraga adalah “mencapai ketepatan maksimal”. Artinya adalah atlet harus bisa menempatkan bola sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan, dengan cara melempar sesuai aturan yang ada.
Gerak Parabola
Dalam cabang olaraga petanque ada beberapa teknik melempar, yang dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1.       Lemparan untuk menuju titik sasaran (throwing for pointing) dan
·         Roll
·         Soft-Lob
·         High-Lob

2.      Lemparan untuk menembak (throwing for shooter).
·         Shot on The Iron
·         Short Shot
·         Ground Shot

Dari jenis lemparan yang ada memperlihatkan menggunakan jenis lemparan parabola, atau lemparan yang menghasilkan lintasan parabola. Sehingga dengan demikian untuk menghasilkan lemparan yang tepat dibutuhkan kemampuan kinestetis yang baik untuk memperkirakan sudut lemparan yang tepat dan kekuatan lemparan yang tepat pula, karena untuk mencapai satu jarak lemparan dalam gerak parabola ditentukan oleh 2 faktor yaitu sudut elevasi lemparan dan tenaga awalan saat benda di lemparkan.

C.    Ruang lingkup olahraga petanque

1.      pengertian, tujuan, dan ruang lingkup olahraga petanque
2.      Sejarah Permaian petanque
3.      Pre tes : Ketepatan Melempar
4.      Teknik dasar permainan petanque
5.      Sikap badan saat memulai lemparan
6.      Gerak dasar pegangan Bola/jack
7.      Teknik dasar melempar dengan jongkok
8.      Teknik dasar melempar bola dengan ½ jongkok
9.      Teknik dasar melempar bola dengan berdiri
10.  Peraturan permainan Petanque
11.  Teknik dasar pointer
12.  Teknik dasar shoter
13.  Sisterm pertandingan permainan petanque
14.  Pertandingan single, Doubel, tripel.
15.  Ujian prakte


Perwasitan dan Penjurian dalam Petanque

Perwasitan dan Penjurian dalam Petanque

Nomor Pertandingan :
·         Shooting (Putra dan Putri)
·         Single (Putra dan Putri)
·         Double (Putra dan Putri)
·         Double Mix
·         Triple (Putra dan Putri)

Ketentuan pemain:
Setiap atlet diperbolehkan main maksimal 3 nomor namun dikarenakan keterbatasan waktu, jumlah lapangan, dana, fasilitas, dan tenaga panitia maka seorang atlet nomor single putra maupun putri tidak diperbolehkan main di nomor triple putra maupun putri dikarenakan kedua nomor tersebut akan dimainkan dalam waktu bersamaan.
Jumlah pemain dan oficial dalam satu tim/kontingen maksimal 10 orang selebihnya tidak difasilitasi oleh panitia.

Penentuan game set:
Untuk nomor single dan double (putra/putri) dengan  limited by time (35 menit) plus 1 boka.
Untuk nomor triple (putra/putri) dengan limited by time (40 menit) plus 1 boka.

Sistem Pertandingan :
Untuk nomor single, double, double mix, dan triple (pa/pi), pertandingan menggunakan sistem Round Robin.
Untuk nomor shooting (putra/putri), babak penyisihan diambil 8 rangking teratas dilanjutkan dengan sistem gugur tunggal melalui drawing.

Peraturan main :
Permainan menggunakan peraturan dari Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) yang dimodifikasi sesuai kondisi kejuaraan.

Sifat Pertandingan  :
Pertandingan bersifat terbuka untuk umum tidak dibatasi usia namun tetap terdaftar pada panitia terlebih dulu untuk menentukan leader dan tim.

Juara    :
Pada kejuaraan ini diambil juara I, II, dan III bersama.

Lapangan dan boucce :
Lapangan menggunakan ukuran 3,5  x 12 meter dengan bola 680 s/d 740 gram.
Setiap atlet membawa bosi sendiri dan ditunjukkan kepada arbite sebelum pertandingan dimulai.

Persyaratan peserta  :
Bebas usia dan dibuktikan dengan KTP Daerah asal.

Pakaian tanding:
Semua atlet yang sedang bertanding diwajibkan menggunakan pakaian olahraga (sport wear), petanque atasan kaos.
Semua atlet yang sedang bertanding harus bersepatu olahraga

TEKNIK DASAR MELEMPAR BOLA DENGAN BERDIRI

TEKNIK DASAR MELEMPAR BOLA DENGAN BERDIRI

Sikap Badan
Pada saat melakukan lemparan bola besi, sikap badan adalah tetap lurus tidak di ayunkan atau pun di gerakan, yang bergerak hanyalah tangan yang melempar bola besi tersebut, badan dalam keadaan rileks namum tidak ikut bergerak.

Sikap Kaki
Kaki kanan di depan kaki kiri namun tidak terlalu jauh. Kaki kanan menghadap pada boka yaitu sebagai target yang akan di tuju dan kaki kiri agak di serong ke kanan, kedua kaki berada di dalam circle, ketika melaukan lemparan, jika di lakukan sambil berdiri maka keadaan kaki tetaplah lurus, tidak menekukakan lutut ketika sedang melakukan lemparan.
Jika melakukan lemparan dengan keadaan jongkok, posisi kaki tetap sama, namum sekarang lutut di tekuk dan jongkok, namun ketika sedang jongkok, tapak kaki tidak lah rata pada tanah melainkan di jinjit, kaki kanan tetap menghadap ke arah boka yang menjadi tujuan, dan kaki kiri agak sedikit di serongkan, posisi lutut sendiri agak berbeda dimana posisi lutut sebelah kanan lebih tinggi di bandingkan lutu sebelah kiri,

Teknik Melempar Bola
Pada sata akan melempar bola, baikmya membenarkan dahulu pegangan bola tersebut, jika merasa pegangan bola telah benar maka tangan yang akan melakukan lemparan hendaklah di ayunkan degan mengambil awalan dari depan lalu  di ayunkan ke belakang.
Posisi tangan ketika di ayunkan ke belakang adalah lurus tidak masuk ke dalam bagian belakang punggung, karena akan mengubah lari bola tidak sesuai target, ketika sudah mengayunkan tangan ke belekanag ayunkan kembali tangan kedepan hingga lurus untuk melepaskan bola besi tersebut, ketika melakukan lemparan posisi jari jangan sampai renggang, tetap rapat sehingga jalur lajunya bola adalah  di bagian tengah dari jari tersebut sehingga lajur bola akan tetap lurus sesuai target.


Jika renggang, maka pengenaan target akan jauh, dalam melempar haruslah kosentrasi dan tidak menggunakan emosi agar bola sesuai dengan target dan tidak terlalu jauh, haruslah memakai perasaan dalam melempar, Sama halnya ketika melempar sambil berdiri, ketika jongkok keadan ataupun cara melemparnya tetap sama dengan lemparan ketika berdiri, hanya keadaan lutut saja yang di tekuk, badan tetap tidak bergerak ketika melempar


TEKNIK DASAR MELEMPAR BOLA DENGAN 1/2 JONGKOK


TEKNIK DASAR MELEMPAR BOLA DENGAN 1/2 JONGKOK

Melempar Bola Dengan Posisi 1/2 Jongkok

Jika melakukan lemparan dengan keadaan ½  jongkok, posisi kaki tetap sama, namum sekarang lutut di tekuk dan ½ jongkok, namun ketika sedang ½ jongkok, tapak kaki tidak lah rata pada tanah melainkan di jinjit, kaki kanan tetap menghadap ke arah boka yang menjadi tujuan, dan kaki kiri agak sedikit di serongkan, posisi lutut sendiri agak berbeda dimana posisi lutut sebelah kanan lebih tinggi di bandingkan lutu sebelah kiri