Petanque (diucapkan [pe.ta:k] dalam bahasa Prancis atau
pay/tah~k atau petong) awalnya merupakan permainan tradisional asal negara
Prancis yang merupakan pengembangan dari permainan jaman Yunani Kuno sekira
abad ke-6 SM, versi modern dari permainan petanque diperkenalkan oleh Jules
Boule Lenoir pada tahun 1907 di kota La Ciotat di Provence, di
selatan Prancis
Kata Petan berasal dari kata Les Ped Tanco atau Petanca
berdasar dialek Provençal dari bahasa Occitan yang berarti kaki rapat, salah
satu teknik dasar bermain petanque adalah kaki yang rapat tidak mengangkat kaki
yang menapak ke tanah.
Agar bisa dikembangkan sebagai cabang olahraga prestasi
permainan tradisional ini distandarkan dan dibuat aturan baku yang berlaku
universal, dengan induk olahraga petanque internasional bernama Fédération
Internationale de Pétanque et Jeu Provençal (FIPJP) yang didirikan di
Marseille, Prancis pada tahun 1958.
Olahraga petanque masuk ke Indonesia sampai saat ini belum
diketahui kapan persis, belum ada penelitian yang secara khusus dilakukan.
Berapa tempat seperti jakarta, lombok, yogyakarta dan bali, olahraga ini dibawa
oleh expatriat Prancis dengan membangun sarana prasarana olahraga petanque
sebagai fasilitas pendukung suatu hotel yang dikelola oleh orang Prancis
seperti Hotel novotel di kuta lombok, hotel horizon ancol dan banyak lagi hotel
hotel Prancis lainnya. Selain itu juga tempat tempat pendidikan seperti di
konsulat Prancis di yogyakarta. para ekspatriat asal Prancis yang membawanya ke
Indonesia namun masih terbatas di kalangan para ekspatriat saja. Salah satu
bukti saksi keberadaan olahraga petanque di indonesia adalah Bapak Eddie Lim,
asal singapura, yang belajar olahraga Petanque pertama kali di Ancol Jakarta
Indonesia pada tahun 1990 an, selanjutnya olahraha teraebut dibawa oleh beliau
ke negaranya Singapura.
Baru pada tahun 2011 ketika Indonesia menjadi tuan rumah
SEA Games ke-26 di Jakarta – Palembang, petanque menjadi olahraga wajib.
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui KONI Provinsi Sumatera Selatan,
menunjuk Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi untuk mengrmban amanah yang
diberikan untuk membentuk wadah olahraga ini sekaligus mencari calon calon
atlet untuk SEA GAMES 2011 di Palembang. Maka Perusahaan Daerah Pertambangan
Dan Energi atau dikenal dengan sebut PDPDE membentuk Federasi Olahraga Petanque
Indonesia (FOPI) pada tanggal 11 Maret 2011 dan membiayai kegiatan kegiatan
FOPI untuk SEA GAMES 2011.
Hasil SEA Games XXVI/2011 di Palembang tersebut maka
berdiri lah pada Lapangan petanque berstandar internasional di area Jakabaring
Sport City Palembang dengan kekuatan 9 lane pertandingan dan 22 lane latihan
dilengkapi dengan stadium penonton dan lampu penerangan disekeliling lapangan.
Ketua umum Federasi Olahraga Petanque Indonesia yang
pertama kali dipegang oleh Bapak Caca Isa Saleh. Beliau memiliki dedikasi yang
sangat tinggi dalam pengembangan olahraga petanque di Indonesia, segala upaya
dilakukan untuk mengembangkan petanque agar setelah suksesnya penyelenggaraan
di SEA Games 2011 makin meluas di seluruh Indonesia.
Pada tahun 2012 pasca SEA GAMES 2011, FOPI mulai
mensosialisasikan olahraga Petanque ke Kampus kampus yang memiliki program
studi olahraga di 5 Provinsi yakni Bali,Yogyakarta, Riau, Bandung Jawa Barat,
Jakarta dan Surabaya Jawa Timur. Selanjutnya tonggak sosialisasi yang telah
dibentuk diteruskan oleh Universitas Negeri Jakarta sehingga olahraha ini
hingga sekarang telah meluas dan berhasil dikembangkan di seluruh Indonesia.
Untuk mempermudah orang indonesia brlajar Petanque maka
peralatan olahraga ini mulai disesuaikan dengan lafas lidah orang indonesia
yakni Bosi (bola Besi) dan Boka (Bola Kayu) serta mulailah menterjemahkan
peraturan Olahraga Petanque yang dikeluarkan oleh Fipjp ke bahasa Indonesia.
Paralel dengan pengembangan petanque dalam negeri, FOPI
aktif mengikuti pertandingan pertandingan di luar negeri yang disrlenggarakan
oleh APSBC (sekarang ABSC) seperti Asian Petanque Championship dan Pan Pasific
Petanque Competition serta SEAPA Petanqye Championship pada rentabg waktu 2012
hingga 2015.
Pada tahun 2013, FOPI pertama kali menjadi Tuan Rumah
penyelenggaraan Kejuaraan Asia Asian Petanque and Junior Championship di Bali
dimana diikuti oleh 22 negara. Saat itu Pengurus Petanqye yang pertama kali
terbentuk adalah Bali. Selain dari kejuaraan internasional yang diikuti oleh
FOPI, FOPI juga aktif menyelenggarakan kejuaraan dalam negeri walau belum
terlalu memasyarakat antara lain Bali Petanque Competition tahun 2012, Yogyakarta
Petanqye Open 2012, Indonesia Petanque Open 2011 di palembang. Bali
International Sport Competition 2014.
beberapa preatasi internasional yang didapat selama kurun
waktu 2012 s.d 2015 (bukan kelas Nation) antara lain Medali Perunggu Mix Double
di Asian Petanque and Junior Championship 2012 di Vietnam, 6 medali Perunggu di
ASEAN University Games (AUG) 2012 di Laos, Medali Perunggu Triple Putra di Pan
Pasific Petanque Championship 2013 di Brunei Darusalam, Medali Emas Single
Putra di SEAPA Petanque Championship 2014 di Laos, Medali Perunggu Triple Putri
di Asian Petanque and Junior Championship 2015 di Cambodia dan Medali Perak
Shooting Putri di SEA Games di Kuala Lumpur.
FOPI baru masuk keanggotaan Komite Olahraga Peranqye
Indonesia pada tahun 2015 ditandai dengan pelantikan Pengurus PB FOPI untuk
periode 2015-2019.
Selanjutnya, pengembangan kompetisi nasional dengan Upaya
yang gigih ini menghasilkan cabang olahraga petanque dipertandingkan di Pekan
Olahraga Mahasiswa (POMNas) ke-14 tahun 2015 di Banda Aceh, Eksibisi Pekan
Olahraga Nasional XIX/2016 Jawa Barat yang dipertandingkan di UNISMA Bekasi dan
sedianya akan dipertandingkan sebagai cabang resmi di PON XX/2020 Papua.
Di Indonesia sendiri setelah PB FOPI melaksanakan
sosialisasi ke berbagai daerah perkembangan cabang olahraga petanque makin
semarak. Terlebih setelah pelaksanaan eksibisi Pekan Olahraga Nasional XIX/2016
Jawa Barat, saat ini di seluruh Indonesia setiap pekan selalu ada kejuaraan
baik yang resmi diselenggarakan oleh PB FOPI, PengProv FOPI dan Pengcab FOPI
maupun yang diselenggarakan oleh klub-klub petanque.
Pada Eksibisi PON XIX/2016 Jawa Barat cabang olahraga
petanque mempertandingkan 9 nomor pertandingan dengan jumlah peserta 20 tim
yang berasal dari 19 Provinsi se-Indonesia.
Sumber https://id.wikipedia.org/wiki/Pétanque